Text
ANALISIS POSTUR KERJA PERAKITAN KLEM HDPE MENGGUNAKAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT) UNTUK MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDERS
Aktivitas perakitan dapat menimbulkan keluhan pada sistem otot karena pekerjaannya yang bersifat statis dan berulang dalam durasi waktu yang lama. Proses perakitan di UD. Aneka Teknik Logam Tegal pada produk Klem HDPE dianggap kurang ergonomi karena posisi operator yang dodok-jongkok dalam kursi kecil dan material yang ditempatkan dilantai. Hal ini akan menimbulkan keluhan otot serius. Dilakukan studi awal kuisioner Nordic Body Map terhadap 10 operator perakitan dirasakan pada bagian bokong 80%, pinggang 70%, bahu kanan-kiri & punggung 40% dengan presentas agak sakit, sedangkan presentase sakit terjadi pada bahu kanan-kiri dan pergelangan tngan kanan 10%. Berdasarkan antropometri ooperator, metode analisa risiko postur kerja menggunakan metode REBA dan QEC. Hasil mean E% sesudah 52% dan sebelum ada alat 37%. Hasil final skor REBA sebelum ada alat bantu menunjukan range antara 8-9 tergolong risiko tinggi dan sesudah ada alat bantu range antara 2-3 tergolong dalam risiko rendah. Melalui uji beda rerta penilaian QEC antara sebelum dan esudah ada alat bantu terjadi penurunan E% sebesar 27,06%. Pada beda rerata metode REBA antara sebelum dan sesudah posisi berdiri yitu 69,4%, sedangkan sesudah posisi duduk yaitu 68,2%.
Kata Kunci : Musculoskeletal Disorders, Perakitan, QEC, REBA
SKRIPSI/TI-010/2021. | SKRIPSI/TI/2021.2 | Fakultas Hukum (SKRIPSI - TI) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain